Advertise

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami

Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Jln D.I.Panjaitan No.144, Telp. 061.4148722,4526225,4523376, Fax 4579443, Medan 20119

Terimkasih telah mengunjungi Blog kami

Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Jln D.I.Panjaitan No.144, Telp. 061.4148722,4526225,4523376, Fax 4579443, Medan 20119

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami

Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Jln D.I.Panjaitan No.144, Telp. 061.4148722,4526225,4523376, Fax 4579443, Medan 20119.

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami

Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Jln D.I.Panjaitan No.144, Telp. 061.4148722,4526225,4523376, Fax 4579443, Medan 20119.

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami

Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan. Jln D.I.Panjaitan No.144, Telp. 061.4148722,4526225,4523376, Fax 4579443, Medan 20119.

Rabu, 16 Maret 2016

SEMINAR AWAM : "DIET PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI HEMODIALISIS"


dr.Widodo Adi Prasetyo
Oleh : dr. Widodo Adi Prasetyo

Pasien yang menjalani terapi hemodialisis harus dilakukan penyesuaian diet. Diet yang berimbang diperlukan untuk tetap menjaga kondisi yang baik ketika ginjal tidak berfungsi normal. Untuk mempertahankan kondisi tersebut, pasien harus mengkonsumsi jenis dan jumlah makanan yang tepat setiap hari. Pasien diharapkan mendapatkan asupan protein, kalori, cairan, vitamin dan mineral yang cukup sesuai kebutuhan tubuh. Diet yang baik untuk pasien dialisis adalah kecukupan dalam asupan protein, kecukupan kalori, rendah kalium, rendah natrium, rendah fosfor dan cairan yang terkontrol. 

Pengaturan diet harus diberikan dalam jangka panjang, sehingga ada kemungkinan pasien sulit mematuhinya yang akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan dari pengaturan diet tersebut. Ketidakpatuhan pasien terhadap diet telah menjadi masalah serius yang di hadapi tenaga kesehatan profesional. Ketidakpatuhan terhadap diet dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah, diantaranya adalah anemia akibat kurang cukupnya asupan nutrisi yang mendukung pembentukan hemoglobin, malnutrisi akibat kurangnya asupan protein, timbulnya gejala sesak nafas dan edema paru akibat asupan cairan berlebih, serta timbul gejala lainnya.  

Terdapat perbedaan pemberian asupan protein pada pasien penyakit ginjal kronis pada saat sebelum menjalani hemodialisis dan sesudah menjalani hemodialisis. Pada pasien penyakit ginjal kronis sebelum menjalani hemodialisis dianjurkan untuk membatasi asupan protein, sedangkan pada pasien penyakit ginjal kronis sesudah menjalani hemodialisis dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein. Ketidaktahuan pasien hemodialisis akan informasi ini membuat para pasien tersebut ragu akan makanan apa yang dapat dikonsumsi maupun tidak dapat dikonsumsi. Hal ini yang dapat menyebabkan kondisi pasien menjadi menurun dan cenderung terjadi suatu malnutrisi.

Tujuan diet
       Membantu memberikan energi yang optimal untuk beraktivitas
       Membantu meningkatkan berat kering
       Membantu membangun otot dan jaringan tubuh
       Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal
       Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Kebutuhan kalori 
Kalori berasal dari semua makanan yang dikonsumsi. Fungsi kalori diantaranya sebagai sumber energi tubuh dan membantu protein untuk membangun massa otot. Kebutuhan kalori setiap individu berbeda sesuai dengan berat badannya. Konsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh agar terhindar dari kehilangan berat badan.

Kebutuhan kalori: 30-35 kkal/kg BB/hari.

Cara menghitung berat ideal tubuh:
               IMT    : BB (kg)
                                    TB2 (m2)

IMT
KATEGORI
< 18.5
Berat badan kurang
18.5 – 22.9
Berat badan normal
≥ 23
Kelebihan berat badan
23 – 24.9
Berisiko menjadi obes
25 – 29.9
Obes I
≥ 30
Obes II
 Kategori Indeks Massa Tubuh

Protein 
Sebelum hemodialisis, pasien penyakit ginjal kronik dianjurkan untuk membatasi asupan protein untuk memelihara fungsi ginjal yang tersisa. Sesudah hemodialisis, pasien penyakit ginjal kronik dianjurkan meningkatkan asupan protein
Fungsi protein:
·         Membentuk otot
·         Pertahanan terhadap infeksi
·         Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
·         Menjaga kadar albumin darah tetap stabil
·         Mengganti asam amino yang hilang saat dialisis

Sumber protein hewani diantaranya ayam, telur, daging, ikan, udang, sedangkan sumber protein nabati diantaranya kacang kedelai (tahu, tempe). Makanan yang memiliki kandungan protein tinggi biasanya memiliki kandungan fosfor yang tinggi.
Kebutuhan protein : 1 - 1.2 gr/kg BB/hari

Air 
Air adalah suatu zat berwujud cair pada suhu ruangan. Agar tidak terjadi penumpukan cairan di tubuh maka jumlah asupan air yang dikonsumsi harus seimbang dengan pengeluaran.
Jumlah air / hari : 500 ml + jumlah urin 24 jam



Natrium 
Natrium adalah mineral yang diperlukan tubuh. Menkonsumsi natrium banyak dapat menimbulkan rasa haus dan menyebabkan bertambahnya konsumsi air. Kadar normal natrium dalam darah yaitu 135 – 145 mEq/L. Gejala yang timbul jika kelebihan asupan air dan natrium pada pasien hemodialisis diantaranya bengak di sekitar mata, tangan atau kaki, perut membesar (ascites), kenaikan berat badan (berat air), Kenaikan tekanan darah serta sesak nafas.
Jumlah konsumsi natrium : 2,5 gr /hari

Kalium (Potasium) 
Kalium merupakan mineral penting lain yang terdapat dalam makanan yang dibutuhkan  Fungsi Kalium diantaranya membantu kerja otot dan jantung dan  membantu kerja sel saraf . Kadar kalium yang kurang maupun lebih dapat membahayakan. Ginjal normal akan membuang kelebihan kalium, namun pada fungsi ginjal yang menurun dapat terjadi akumulasi kalium dalam darah. Dampak yang timbul jika kelebihan asupan kalium pada pasien hemodialisis  jantung berdebar, henti jantung , maupun kematian. Kadar normal kalium darah   yaitu 3,5 – 5 mEq/L
Jumlah konsumsi kalium : 1.6 – 2.8 gr /hari

TIPS mengurangi kandungan kalium pada buah dan sayur :
-          Kupas buah dan sayur, potong tipis, lalu cuci dengan air mengalir
-        Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai terendam (sebanyak 10 kali jumlah bahan makanan)
-          Rendam selama ± 2 jam
-          Angkat dan bilas dengan air mengalir

Cara mengontrol kadar kalium diantaranya membatasi konsumsi makanan tinggi kalium, perhatikan porsi makanan yang mengandung kalium serta membaca label kandungan pengganti garam. Tips membatasi konsumsi kalium diantaranya fokus membatasi makanan dengan kadar kalium tinggi, membatasi susu dan produk susu (cukup 1 cangkir per hari), batasi kalium dengan beralasan dan jangan mengkonsumsi buah berlebihan dalam 1 hari

Kalsium 
Kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membangun massa tulang. Salah satu gajala kekurangan kalsium, timbul gejala nyeri sendi ataupun tulang. Penyebab kekurangan kalsium diantaranya asupan kalsium yang tidak adekuat, penyerapan di usus yang tidak baik yang dikarenakan hormon kalsitriol menurun, serta kadar fosfor yang tinggi.  Kadar normal kalsium darah : 8.5 – 10.5 mEq/l

Jumlah konsumsi kalsium : 1 – 1.5 gr /hari
Fosfor 
Fosfor merupakan mineral tubuh yang terdapat di dalam tulang dan gigi. Fosfor dan kalsium mempunyai hubungan yang sangat erat.Konsumsi fosfor yang tinggi akan berdampak pada penarikan kalsium dalam tulang yang bisa membuat tulang menjadi rapuh. Kadar fosfor yang tinggi bisa berdampak pada pengapuran di berbagai tempat di tubuh (sendi, pembuluh darah, kulit). Asupan protein berhubungan dengan asupan fosfor. Agar obat pengikat fosfor bekerja optimal, maka harus diminum bersamaan dengan makan.  Kadar normal fosfor darah : 3.0 – 5.5 meq/l

Jumlah konsumsi fosfor : 0.8 – 1.2 gr /hari

Tips pasien terapi pengganti ginjal :
    Mual : makanlah makanan dengan porsi sedikit tapi sering, serta kunyah makanan secara perlahan
       Susah buang air besar : konsumsi sayur – sayuran dengan pengolahan yang tepat
       Rasa haus : kurangi konsumsi garam (asin), makan permen asam, mengulum es
       Perut terasa penuh :  makan dalam jumlah kecil, prioritas sumber lauk pauk
       Nafsu makan menurun :  pertajam rasa makanan dengan berbagai bumbu
 DOKUMENTASI SEMINAR AWAM 
Ketua Panitia : dr. Saddam Emir Pratama memberikan kata sambutan

Wakil Direktur Klinik Rasyida dr.Syaiful M.Stitompul memberi kata sambutan

dr.Widodo Adi Prasetyo sebagai pemateri diet pada pasien gagal ginjal





pemberian cendera mata bagi peserta seminar awam

pemberian cendera mata oleh Manager Medir dr.Riri Andri Muzasti,MKed,SpPD

Panitia Seminar Awam Tahun 2016

 

Jumat, 11 Maret 2016

Hari Ginjal Sedunia 2016 : Diperingati di Klinik Rasyida


Medan, Kamis 10 Maret 2016. Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida memperingati World Kidney Day  (WKD) atau Hari Ginjal Sedunia di Jalan D.I.Panjaitan No. 144, Medan. Acara kampanye yang berfokus  pada kesehatan ginjal dan dampak  yang diakibatkan oleh penyakit ginjal telah ditetapkan dilaksanakan setiap hari Kamis minggu ke dua bulan Maret. Seluruh dunia serentak memperingati Hari Ginjal Sedunia ini. Di Kota Medan Klinik Rasyida sejak tujuh tahun terakhir ini rutin memperingati WKD. Prof.dr.Harun Rasyid Lubis,SpPD,KGH selaku Direktur Klinik Rasyida dan  Ketua Porwil Perhimpunan Nefrologi  Indonesia (Pernefri) Sumatera Utara - Aceh sangat peduli dengan kampanye kesehatan ginjal dan dampak yang diakibatkan oleh penyakit ginjal tersebut.

WKD 2016 ini bertema “Penyakit Ginjal Anak : Deteksi Dini dan Pencegahan”. Peringatan WKD di Klinik Rasyida dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Hj.drg.Usma Polita Nasution,M.Kes, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Kota Medan dr. Mariamah, M.Kes,  dan tamu undangan lainnya.

Acara dimulai dengan jalan santai, senam, seminar dan pelepasan balon WKD 2016 yang dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Prof.dr.Harun Rasyid Lubis,SpPD,KGH dan dr.Mariamah,M.Kes disaksikan oleh Kepala Installasi HD RSP.H.Adam Malik, dr.Syafrizal Nasution, SpPD,KGH, perwakilan installasi HD RS. Pirngadi dr .Alwi Thamrin Nasution,SpPD,KGH dan dokter-dokter Penyakit Dalam lainnya seperti dr. Radar,SpPD, dr. Riri Andri Muzasti,MKed,SpPD, dr. Sabar Sitepu. SpPD, Kepala Puskesmas Medan Petisah, Ketua Ikatan Perawat Dialisis  Indonesia (PB IPDI Sumut) Hj.Suriati,SKep.Ners, perwakilan Polsek Medan Baru, perwakilan Camat Medan Baru, masyarakat sekitar Klinik Rasyida  dan pasien hemodialisis Klinik Rasyida Medan (lian lubis)